Kesempatan perempuan untuk berdaya dan memberikan dedikasi untuk ikut serta dalam pembangunan sektor publik sudah semakin terbuka jalannya. Artinya, peran perempuan tidak lagi terkungkung dalam sekat domestik dan justifikasi peran gender yang dihasilkan oleh budaya lampau. Hari ini, aktualisasi diri perempuan tentu sama besarnya dengan kesempatan para lelaki untuk mengembangkan kapasitas dan potensi diri.
Keterbukaan ini disambut baik oleh komunitas Smart Community of Women (SCOW) yang berada di Tasikmalaya. Pasalnya, 17 Juli 2024 kemarin, SCOW mengadakan sebuah program kolaborasi dengan Langgam Pustaka Indonesia bertajuk WOMEN SPEAK UP! di Langgam Coffee and Book, Tasikmalaya. Tema perdana program tersebut adalah “Keberdayaan Perempuan di Sektor Publik”.
Segendang sepenarian, komunitas Langgam Pustaka Indonesia pun memiliki komitmen untuk terus menyuarakan pentingnya menciptakan ruang yang seimbang bagi perempuan maupun lelaki. Rencananya, program WOMEN SPEAK UP! akan menjadi agenda rutin bulanan Langgam Pustaka Indonesia dengan tema beragam dan menghadirkan tokoh-tokoh perempuan yang memiliki kapasitas untuk membagikan pengalamannya dalam mengembangkan diri.
Apa yang dilakukan oleh komunitas SCOW tentu saja dalam rangka menjaga napas semangat perempuan untuk berhenti merasa kalah dalam peta keberdayaan di sektor-sektor publik. Memang, bukan hal yang mudah menjaga konsistensi dan soliditas sebuah komunitas yang kritis, tapi akhir-akhir ini, SCOW sudah membuktikan diri sebagai sebuah wadah interaktif bagi perempuan yang terus menggeliat dan berdaya.
Dalam sesi akhir diskusi, Naja Fitri selaku pembina komunitas SCOW menyampaikan rasa terimakasih kepada Langgam Pustaka Indonesia yang telah bersedia berkolaborasi dalam aksi Pemberdayaan perempuan. Menurutnya, pemberdayaan perempuan selalu penting dilakukan untuk terus meningkatkan kapasitas diri kaum perempuan supaya dapat memiliki kepercayaan diri, sehingga kaum perempuan dapat ikut berpartisipasi serta berkiprah dalam semua lini dalam pembangunan lingkungan hidup.