Analisis Cerpen “Gadis Merah”
Cerpen Gadis Merah adalah cerpen yang mengangkat masalah seksualitas antara pria dan wanita. Dengan latar belakang seorang gadis bernama Sri yang mendapatkan pengalaman yang buruk dari guru lesnya semasa kecil. Sri tumbuh dengan pikiran bahwa lelaki hanya memanfaatkan ketidak berdayaan perempuan demi mendapatkan kepuasan. Dari sana pula Sri berubah dari gadis polos yang baik hati menjadi gadis kejam yang suka membunuh.
Hubungan judul dengan isi cerita
Jika kita membaca isi cerpen lalu menghubungkan dengan Judul, dapat kita simpulkan bahwa judul memberikan gambaran gadis merah adalah seorang gadis yang suka membunuh. Kata merah merupakan simbol darah. Dari keseluruhan cerita judul mewakili inti cerita.
Tokoh dan Penokohan
Sri memiliki kepribadian jahat dan baik. Jahat, dibuktikan dengan dirinya yang suka membunuh. Baik, dibuktikan dengan kalimat “semua oarang tidak percaya kalau gadis manis yang baik akan berprilaku sekejam ini dengan melakukan pembunuhan berantai.” Namun, Menurut Saya belum cukup bukti bahwa dia baik, entah dari perilaku tokoh, percakapan antar tokoh, atau cerita dari tokoh lain. Perlu digambarkan lagi bahwa dia benar-benar baik. Selain tokoh Sri, ada juga tokoh laki-laki, dalam cerita tokoh laki-laki ini digambarkan sebagai sosok yang tidak baik, tukang selingkuh, suka menggoda, mata keranjang, dan pelaku pemerkosa.
Alur
Alur kurang membangun suasana. Ada beberapa paragraph yang seharusnya dipisah tetapi malah disatukan.
“Aku pulang dan langsung terlelap dalam mimpi buruk yang panjang.” Hal 4
“Setiap kali aku tertidur kadang mimpi-mimpi buruk itu sering kali datang tanpa sopan santun.” Hal 6
Lama aku berjalan dengan posisi dipengaruhi oleh alkohol, aku melihat satu anak jalanan dan halaman 6 paragraf 2 seharusnya disini ada penjedaan dengan tanda pembatas.
Tepat pada tanggal 30 Januari 2024 ditemukan Mobil merah ditengah hutan dengan keadaan hidup. Hal 16 ini maksud tanggal disini untuk apa?, tanggal saya rasa itu untuk keruntutan cerita, sedangkan dalam cerpen ini dari awal tidak menggunakan tanggal tiba-tiba di akhir ada tanggal, jadi jika ingin menggunakan tanggal di sini, setiap kejadian sebelumnya pun lebih baik pakai tanggal.
Latar
Cerita ini menggunakan latar tempat di kosan, kantor, restoran, dan pasar. Untuk latar waktu kebanyakan menggunakan waktu malam hari menjelang pagi. Untuk latar suasana digambarkan dengan suasana yang mencekam.
Sudut pandang
Penulis menggunakan sudut pandang orang pertama serba tahu. Di lihat dari segi penceritaan yang menggunakan kata aku. Sri yang merupakah tokoh utama di cerpen ini menceritakan kisahnya sendiri.
Amanat
Perlakuan buruk akan menghasilkan sesuatu yang buruk. Dibuktikan dengan Sri yang mendapatkan pengalaman buruk lalu menghasilkan kepribadian buruk.
Tambahan catatan:
- “Neng, berasal dari bahasa Tionghoa artinya sopan dan santun.” Pada paragraph pertama! Kalimat ini menarik, karena ini sebuah pengetahuan baru bagi saya bahwa ternyata Neng itu artinya sopan dan santun, bahkan ternyata berasal dari bahasa Tionghoa. Tapi ini bisa saja jadi blunder ketika ternyata yang dikatan pada kalimat tersebut keliru.
Penulis yang hebat adalah penulis yang menguasai banyak disiplin ilmu. Ketika penulis membuat cerpen tentang pengacara, maka si penulis harus menguasai Ilmu hukum. Agar ketika seorang pengacara yang sebenarnya membaca, dia akan mengiyakan.
2. “Permisi Mba, kalau boleh tau ruangan interview sebelah mana ya ?” Tanyaku.
“Naik Lift ke lantai tiga mba, nanti belok kanan nah disana ada ruangan khusus ya, nah ruangan interviewnya tepat di sebelah ruangan khusus.” Jawabnya sambil mengetik sesuatu.
Sebelum aku bilang terima kasih dia langsung meneruskan bicaranya,
“Mba karyawan baru ya ?” Tanya dia
“Iya Mba hehe.” Jawabku agak sedikit resah
Pada percakapan itu saya merasa kurang pas dengan kenyataan. Untuk menjadi seorang karyawan, seseorang itu harus mengikuti beberapa tes, salah satunya interview. Interview dilakukan ketika anda melamar (dalam kata lain belum menjadi karyawan), saya yakin ketika ada orang yang mau interview, walaupun iya pasti masuk karena ada orang dalem, ketika ditanya “mba/mas karyawan baru ya?” saya yakin akan jawab “bukan mba, saya baru interview.”
3. Masih ada penulisan kata yang salah berulang, seperti di atas, di sana dls.
*Tulisan ini diperuntukkan bagi kegiatan Diskusi Malam Langgam Pustaka Volume 17
Analisis Cerpen “Gadis Merah”
Cerpen Gadis Merah adalah cerpen yang mengangkat masalah seksualitas antara pria dan wanita. Dengan latar belakang seorang gadis bernama Sri yang mendapatkan pengalaman yang buruk dari guru lesnya semasa kecil. Sri tumbuh dengan pikiran bahwa lelaki hanya memanfaatkan ketidak berdayaan perempuan demi mendapatkan kepuasan. Dari sana pula Sri berubah dari gadis polos yang baik hati menjadi gadis kejam yang suka membunuh.
Hubungan judul dengan isi cerita
Jika kita membaca isi cerpen lalu menghubungkan dengan Judul, dapat kita simpulkan bahwa judul memberikan gambaran gadis merah adalah seorang gadis yang suka membunuh. Kata merah merupakan simbol darah. Dari keseluruhan cerita judul mewakili inti cerita.
Tokoh dan Penokohan
Sri memiliki kepribadian jahat dan baik. Jahat, dibuktikan dengan dirinya yang suka membunuh. Baik, dibuktikan dengan kalimat “semua oarang tidak percaya kalau gadis manis yang baik akan berprilaku sekejam ini dengan melakukan pembunuhan berantai.” Namun, Menurut Saya belum cukup bukti bahwa dia baik, entah dari perilaku tokoh, percakapan antar tokoh, atau cerita dari tokoh lain. Perlu digambarkan lagi bahwa dia benar-benar baik. Selain tokoh Sri, ada juga tokoh laki-laki, dalam cerita tokoh laki-laki ini digambarkan sebagai sosok yang tidak baik, tukang selingkuh, suka menggoda, mata keranjang, dan pelaku pemerkosa.
Alur
Alur kurang membangun suasana. Ada beberapa paragraph yang seharusnya dipisah tetapi malah disatukan.
“Aku pulang dan langsung terlelap dalam mimpi buruk yang panjang.” Hal 4
“Setiap kali aku tertidur kadang mimpi-mimpi buruk itu sering kali datang tanpa sopan santun.” Hal 6
Lama aku berjalan dengan posisi dipengaruhi oleh alkohol, aku melihat satu anak jalanan dan halaman 6 paragraf 2 seharusnya disini ada penjedaan dengan tanda pembatas.
Tepat pada tanggal 30 Januari 2024 ditemukan Mobil merah ditengah hutan dengan keadaan hidup. Hal 16 ini maksud tanggal disini untuk apa?, tanggal saya rasa itu untuk keruntutan cerita, sedangkan dalam cerpen ini dari awal tidak menggunakan tanggal tiba-tiba di akhir ada tanggal, jadi jika ingin menggunakan tanggal di sini, setiap kejadian sebelumnya pun lebih baik pakai tanggal.
Latar
Cerita ini menggunakan latar tempat di kosan, kantor, restoran, dan pasar. Untuk latar waktu kebanyakan menggunakan waktu malam hari menjelang pagi. Untuk latar suasana digambarkan dengan suasana yang mencekam.
Sudut pandang
Penulis menggunakan sudut pandang orang pertama serba tahu. Di lihat dari segi penceritaan yang menggunakan kata aku. Sri yang merupakah tokoh utama di cerpen ini menceritakan kisahnya sendiri.
Amanat
Perlakuan buruk akan menghasilkan sesuatu yang buruk. Dibuktikan dengan Sri yang mendapatkan pengalaman buruk lalu menghasilkan kepribadian buruk.
Tambahan catatan:
1. “Neng, berasal dari bahasa Tionghoa artinya sopan dan santun.” Pada paragraph pertama! Kalimat ini menarik, karena ini sebuah pengetahuan baru bagi saya bahwa ternyata Neng itu artinya sopan dan santun, bahkan ternyata berasal dari bahasa Tionghoa. Tapi ini bisa saja jadi blunder ketika ternyata yang dikatan pada kalimat tersebut keliru.
Penulis yang hebat adalah penulis yang menguasai banyak disiplin ilmu. Ketika penulis membuat cerpen tentang pengacara, maka si penulis harus menguasai Ilmu hukum. Agar ketika seorang pengacara yang sebenarnya membaca, dia akan mengiyakan.
2. “Permisi Mba, kalau boleh tau ruangan interview sebelah mana ya ?” Tanyaku.
“Naik Lift ke lantai tiga mba, nanti belok kanan nah disana ada ruangan khusus ya, nah ruangan interviewnya tepat di sebelah ruangan khusus.” Jawabnya sambil mengetik sesuatu.
Sebelum aku bilang terima kasih dia langsung meneruskan bicaranya,
“Mba karyawan baru ya ?” Tanya dia
“Iya Mba hehe.” Jawabku agak sedikit resah
Pada percakapan itu saya merasa kurang pas dengan kenyataan. Untuk menjadi seorang karyawan, seseorang itu harus mengikuti beberapa tes, salah satunya interview. Interview dilakukan ketika anda melamar (dalam kata lain belum menjadi karyawan), saya yakin ketika ada orang yang mau interview, walaupun iya pasti masuk karena ada orang dalem, ketika ditanya “mba/mas karyawan baru ya?” saya yakin akan jawab “bukan mba, saya baru interview.”
3. Masih ada penulisan kata yang salah berulang, seperti di atas, di sana dls.