Dilihat dari perawakannya, Kim Tae-hyun sangat biasa saja dengan potongan rambut mangkuk khas laki-laki Korea. Hidupnya pun biasa saja. Ia gonta ganti pekerjaan dan pernah bekerja sebagai operator warnet.
Meski begitu, beberapa kali ia pernah mengalami insiden buruk karena tingkahnya senidiri. Pertama, ia pernah dipecat dari pekerjaannya sebagai operator warnet karena mencuri uang. Kedua, ia pernah didenda karena meneror dan melecehkan orang lain di media sosial. Insiden yang tampak remeh tapi sangat berkaitan dengan kejahatan yang akan ia lakukan ...
Sebagai remaja, Tae-hyun sangat terobsesi dengan game. Ia sering sekali ke warnet untuk bermain berbagai game online. Suatu hari, ketika sedang bermain game, ia berkenalan dengan seorang perempuan yang berusia 25 tahun. Perempuan tersebut juga senang bermain game, terutama game online seperti League of Legends.
Perkenalan mereka berawal saat perempuan tersebut tergabung ke dalam komunitas yang sama dengan Tae-hyun sebagai komunitas game online. Perempuan tersebut menyambut ajakan pertemanan dan sesi main bersama Tae-hyun dengan ramah.
Tanpa waktu yang lama, Tae-hyun pun jatuh hati. Namun sayang, cinta itu tak berbalas. Si Perempuan menolaknya dengan penuh hati-hati sehingga tidak menghapus kemungkinan untuk tetap menjalin pertemanan.
Namun, Tae-hyun sangat tidak menerima cintanya ditolak. Ia terus berusaha menghubungi perempuan tersebut dengan cara membombardir lewat telepon, SMS, chat, dan voicemail.
Pada akhirnya perempuan tersebut memblokir Tae-hyun dari semua media sosial karena merasa terganggu.
Meskipun tak salah, Si Perempuan yang terus dispam oleh Tae-hyun mau tak mau harus mengganti nomor ponselnya. Namun, itu tetap tidak cukup untuk menghentikan Tae-hyun. Ketekunan yang dihasilkan obsesi Taehyun membuatnya mampu menemukan nomor ponsel baru Sang Perempuan. Ia bahkan membuat berbagai akun medsos bodong untuk stalking perempuan itu.
Kesabaran atas sakit hatinya pun akhirnya menemui batas.Taehyun sangat marah dan memutuskan untuk membunuh perempuan tersebut.
Langkah pertama yang dilakukan Tae-hyun adalah mencari alamat lengkap tempat tinggal perempuan tersebut. Tae-hyun mengerahkan semua akun medsos bodongnya untuk mencari detail-detail informasi yang bisa ia terima. Tidak perlu memakan waktu yang lama, akhirnya Tae-hyun mengetahui alamat perempuan tersebut dari foto Sang Perempuan yang diupload di internet, foto tersebut merupakan foto sebuah paket yang ada alamat pengiriman—Nowon-gu, Seoul Timur Laut. Bahkan, nomor kamar apartemennya pun lengkap ditulis di bungkus paket itu.
Sebelum Tae-hyun berangkat untuk melancarkan aksinya, ia terlebih dahulu riset di mana titik-titik darurat untuk bersembunyi dan cara cepat membunuh orang. Pencarian pertama untuk siap-siap apabila calon korbannya sembunyi darinya. Pencarian kedua tentu untuk membunuhnya.
Pada 21 Maret 2021, Tae-hyun tiba di warnet tempat perempuan tersebut biasa bermain game, sekitar 220 meter dari gedung apartemennya. Entah apa yang ada di benaknya, Tae-hyun masuk dan berdiam di sana tanpa menyalakan komputer. Ia hanya merokok.
Seperti sudah menemukan ide cemerlang, ia kemudian bangkit dari warnet dan berangkat menuju apartemen Si Perempuan. Setelah berada di depan pintu kamar apartemen tersebut, ia tidak ragu memencet bel dan menyamar sebagai seorang pengantar paket.
"Taruh saja di luar, terima kasih!" sahut suara perempuan di dalam.
Suara itu bukan sang korban yang menjadi sasaran Tae-hyun. Tae-hyun tahu itu adalah adik perempuan targetnya, ia sedang sendirian di rumah. Taehyun hapal betul siapa saja yang menghuni apartemen tersebut, yaitu Sang Ibu, adik korban, dan calon korban. Bahkan Tae-hyun tahu kapan waktu calon korbannya berada di apartemen berkat keuletannya mencari detail-detail informasi.
Tae-hyun pun menyahut, mengatakan ia pergi. Beberapa menit kemudian, sang adik pun membuka pintu untuk mengambil paket. Saat itulah dengan secepat kilat dan sekuat tenaga, Tae-hyun menerobos masuk dengan mendorong sang adik. Setelah pintu tertutup, bahkan sebelum sang adik sempat berteriak, Tae-hyun membacok lehernya hingga tewas.
Di dalam keheningan ia sabar menunggu berjam-jam dengan sebuah mayat yang penuh darah. Saat malam tiba, Sang Ibu pun akhirnya pulang. Si Ibu bahkan belum sempat mencerna kondisi apartemennya yang penuh darah sebelum Tae-hyun membacoknya juga.
Sementara itu, targetnya masih belum pulang. Tae-hyun kembali menunggu. Kali ini dengan 2 mayat berdarah. Sejam kemudian, Si Perempuan yang menjadi obsesi Tae-hyun akhirnya pulang. Berbeda dengan ibunya, Tae-hyun membiarkan calon korbannya melihat dulu mayat keluarganya.
Itu pun tidak berlangsung lama. Saat Sang Perempuan menyadari ibu dan adiknya sudah dibunuh dengan keji, dan saat ia menyadari kehadiran Tae-hyun, Tae-hyun pun membacoknya sampai tewas.
Setelah membunuh tiga orang itu, Tae-hyun memutuskan untuk sementara tinggal di apartemen. Ia minum dan makan dari dapur serta tidur di kasur seperti sedang tidak terjadi apa-apa.
Ketiga mayat korbannya masih terbaring ditempat yang sama. Taehyun merasa sudah tidak punya akal bagaimana menyelesaikaannya. Satu-satunya jalan dipikrannya adalah bunuh diri, namun usaha itu gagal.
Setelah hampir dari 72 jam, teman-teman keluarga korban menelepon ke polisi karena khawatir ketiganya tidak bisa dihubungi. Saat polisi mendobrak apartemen Sang Perempuan, mereka terkejut melihat ruangan yang penuh darah... bersama Taehyun yang tinggal di antara mayat-mayat.
Tae-hyun pun ditangkap. Awalnya hukuman yang ia terima adalah hukuman mati, namun dengan mengakui semua kesalahannya ia hanya dihukum penjara seumur hidup.
Dalam pernyataannya, ia mengatakan permohonan maaf dan kesakitan hatinya kepada para korban.
Usai pembantaian ini, sejumlah ekspedisi di Korea setuju untuk tidak mempublikasikan nama, alamat, & nomor telepon di bungkus paket untuk keamanan privasi.
Sumber:
https://www.mirror.co.uk/news/chilling-stalker-killed-entire-family-25323491
https://www.dailystar.co.uk/news/world-news/chilling-stalker-killed-entire-family-25322148?int_source=amp_continue_reading&int_medium=amp&int_campaign=continue_reading_button#amp-readmore-target