Novel As Long as The Lemon Trees Grow karya Zoulfa Katouh adalah sebuah karya fiksi yang menggambarkan pengalaman seorang wanita muda, Salama Kassab, di tengah konflik Suriah. Novel ini mengangkat tema-tema keberanian, harapan, dan perjuangan manusia dalam menghadapi kekejaman perang.
Perang saudara di Suriah telah berlangsung sejak tahun 2011, menyebabkan kehancuran besar-besaran dan penderitaan yang tak terhitung bagi penduduknya. Novel ini memberikan gambaran yang sangat nyata tentang bagaimana perang telah mengubah kehidupan sehari-hari orang-orang di Suriah, khususnya di kota Homs.
Kondisi kehidupan yang digambarkan dalam novel ini sangat menyentuh hati. Salama, seorang mahasiswa farmasi yang menjadi sukarelawan di rumah sakit, menghadapi tantangan yang luar biasa setiap hari. Supermarket yang kosong, jalan-jalan yang hancur, dan bangunan-bangunan yang rusak adalah pemandangan sehari-hari di kota Homs. Kehidupan yang dulunya normal kini berubah menjadi perjuangan untuk bertahan hidup.
Setiap hari adalah pertempuran untuk mendapatkan makanan, air, dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan. Kondisi ini mencerminkan realitas keras yang dihadapi oleh jutaan orang Suriah selama konflik berlangsung.
Salah satu aspek paling menarik dari novel ini adalah penggambaran peran wanita dalam situasi konflik. Salama bukan hanya seorang korban perang, tetapi juga seorang pejuang yang berusaha membantu orang lain dengan segala cara yang dia bisa. Di tengah kekacauan dan kehancuran, wanita-wanita seperti Salama memainkan peran penting dalam menjaga keluarga mereka tetap hidup dan memberikan harapan kepada mereka yang putus asa.
Salama dan sahabatnya, Layla, telah merepresentasikan daya kekuatan dan ketahanan yang luar biasa dalam menghadapi situasi yang jika dilihat secara utuh, tampak tidak mungkin diatasi. Layla, yang sedang hamil tujuh bulan, tetap optimis dan terus mendukung Salama meskipun kondisi fisiknya semakin lemah. Keduanya menunjukkan bahwa wanita memiliki peran krusial dalam menjaga kelangsungan hidup dan memberikan dukungan emosional di tengah krisis.
Keberanian wanita adalah tema sentral dalam novel ini. Salama menunjukkan keberanian yang luar biasa dalam menjalankan tugasnya sebagai sukarelawan di rumah sakit. Dia melakukan operasi tanpa anestesi, menghadapi kematian setiap hari, dan terus berjuang meskipun dirinya sendiri berada dalam bahaya. Keberanian Salama bukan hanya tentang menghadapi bahaya fisik, tetapi juga tentang menjaga harapan dan semangat hidup di tengah kegelapan.
Dalam situasi perang, keberanian sering kali menjadi satu-satunya hal yang membuat seseorang bisa terus maju. Zoulfa Katouh merangkum secara utuh tentang keberanian yang bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari tindakan heroik yang besar hingga keputusan kecil sehari-hari untuk terus berjuang dan tidak menyerah. Keberanian Salama menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya, menunjukkan bahwa bahkan dalam situasi yang paling sulit, manusia tetap memiliki kekuatan untuk bertahan dan melawan.
Harapan adalah elemen penting lainnya dalam novel ini. Meskipun situasinya sangat suram, Salama dan Layla tetap memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik. Mereka bermimpi untuk meninggalkan Suriah dan mencari kehidupan yang lebih aman di tempat lain. Harapan ini memberikan mereka kekuatan untuk terus berjuang dan tidak menyerah pada keputusasaan.
Katouh menunjukkan bahwa harapan bukan hanya keinginan atau mimpi kosong, tetapi sumber kekuatan yang nyata. Harapan memberikan arah dan tujuan, membantu seseorang untuk tetap fokus dan terus berusaha meskipun segala sesuatu tampak tidak mungkin. Harapan Salama untuk menyelamatkan Layla dan bayinya, serta impian mereka untuk mencari perlindungan di tempat lain, menjadi pendorong utama bagi tindakan mereka.
Membaca As Long as The Lemon Trees Grow, akan membawa pembaca ke dalam pengalaman emosional yang mendalam. Novel ini tidak hanya menuliskan soal kekejaman perang, tetapi juga menunjukkan kemanusiaan yang tetap bertahan di tengah kegelapan. Empati dan kemanusiaan adalah elemen penting yang membuat novel ini begitu kuat dan menggugah secara eksplorasi emosi.
Katouh menggunakan narasi yang sangat menyentuh untuk menunjukkan penderitaan dan perjuangan karakter-karakternya. Misalnya, deskripsi Salama tentang perasaannya setelah gagal menyelamatkan pasien atau cara dia berusaha menjaga semangat Layla agar tetap berusaha untuk hidup. Empati ini membantu pembaca untuk merasakan penderitaan karakter-karakter ini dan pada saat yang sama, menginspirasi mereka untuk menghargai kekuatan dan ketahanan manusia.
Sebagai catatan, As Long as The Lemon Trees Grow merupakan novel yang sangat kuat secara eksplorasi emosionalitasnya yang secara utuh berhasil menggambarkan realitas keras kehidupan di Suriah selama perang saudara. Melalui kisah Salama dan Layla, Zoulfa Katouh ingin menunjukkan betapa besarnya pengaruh keberanian, harapan, dan kemanusiaan yang tetap bertahan di tengah kekejaman perang.
Fatih Hayatul Azhar, Universitas Budi Luhur, Jakarta Selatan
Instagram.com/fateh.hayatul