Tasik Litera Fest, Sikap dan Dedikasi Langgam Pustaka Menempuh Perjalanan Panjang Literasi dan Sastra Tasikmalaya

24/06/2024

Menyambut HUT ke-8, Langgam Pustaka menggelar hajat literasi bertajuk Tasik Litera Fest yang akan dimulai dari senin 24 Juni, hingga minggu 30 Juni 2024. Dilaksanakan di Langgam Coffee and Book, Tasik Litera Fest yang digelar tujuh hari berturut-turut ini mengusung tujuh tema berbeda dengan bentuk kegiatan yang juga berbeda, di antaranya adalah Diskusi Publik, Gelar Wicara, dan Bincang Buku.

Pada hari pertama, Tasik Litera Fest akan dibuka oleh sebuah Diskusi Publik bertema Sastra Masuk Kurikulum, sebuah isu yang sebulan terakhir kerap jadi perbincangan para pegiat literasi maupun para pemangku kebijakan yang terkait dengan pendidikan dan kurikulum lembaga pendidikan formal di wilayah Kota Tasikmalaya. Untuk diskusi publik Sastra Masuk Kurikulum ini, Langgam Pustaka mengundang Vudu Abdulrahman, salah seorang pendidik inspiratif sekaligus pegiat literasi di Tasikmalaya yang tentu sudah paham betul bagaimana seluk-beluk dan hiruk-pikuk sektor pendidikan di lapangan. Selain itu, masih dalam aegnda diskusi publik Sastra Masuk Kurikulum, Langgam Pustaka juga turut mengundang H. Cecep Susilawan, M.Pd yang menjabat sebagai Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya. Dengan dihadiri dua tokoh pendidikan tersebut, acara diskusi publik Sastra Masuk Kurikulum ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah titik terang bagi penggunaan buku panduan program Sastra Masuk Kurikulum yang di dalamnya memuat berbagai karya dari para Sastrawan lintas jaman di Indonesia.

Pada hari kedua tanggal 25 Juni 2024, Tasik Litera Fest merespon fenomena media hari ini yang tak lagi konvensional. Berkenaan dengan sastra, media digital dipandang sebagai wadah alternatif dalam proses pengaryaan Sastra. Namun, media yang tentu memiliki prioritas dalam kurasi bahan informatif, sudahkah memberi ruang ideal bagi berkembangnya kesusasteraan? Hal ini kemudian akan terjawab dalam sesi Gelar Wicara bertajuk “Media dan Sastra Hari Ini” yang turut mengundang jurnalis senior sekaligus pegiat media di Kota Tasikmalaya, yakni Duddy R.S. Gelar wicara ini diharapkan menjadi penyambung lidah antara para penulis di Tasikmalaya dan pihak media guna menyelaraskan sastra dan media sebagai sarana edukasi yang selaras dengan perkembangan teknologi.

Pada hari ketiga tanggal 26 Juni 2024, rangkaian Tasik Litera Fest akan diisi oleh Bincang Buku berjudul “Hitam Gemerlap” karya penulis Alexandreia Indri Wibawa atau yang di media sosial dikenal dengan nama Kuya Ijo. Selain penulis, Bincang buku ini juga akan menghadirkan Sastrawan Tasikmalaya, Yana S. Atmawiharja sebagai pembahas. Buku”Hitam Gemerlap” karya Alexandreia Indri Wibawa ini adalah buku kumpulan cerpen dwilogi yang diambil dari dua buku terdahulu penulis berjudul “Warung Gemerlap” dan “Kucing Hitam”

Pada hari keempat tanggal 27 Juni 2024, Tasik Litera Fest akan membicarakan isu-isu teater. Dalam lingkup Tasikmalaya, telah banyak kelompok dan sanggar teater dibentuk. Identitas Teater Tasikmalaya pun terbilang harum di kota-kota lain. Lalu, giat apa yang sebenarnya dilakukan oleh para pegiat teater Tasikmalaya dengan berbagai karya luar biasa yang telah dilahirkan? Maka dari itu, hari keempat Tasik Litera Fest diisi oleh Diskusi Publik bertema “Teater Tasikmalaya Hari Ini”. Akan hadir pegiat Teater kenamaan Tasikmalaya sebagai pembicara, yaitu Tatang Pahat yang akan mengupas wajah teater Tasikmalaya hari ini.

Pada hari kelima tanggal 28 Juni 2024, Bode Riswandi yang dikenal sebagai pendidik, budayawan, serta penulis Tasikmalaya didaulat menjadi pembicara dalama Diskusi Publik bertema “Sastra Tasikmalaya Terkini”. Tentu, tema ini berkaitan dengan isu lokalitas dalam karya sastra. Dalam pelbagai pengertian, lokalitas di dalam karya sastra hanya dianggap semata-mata sebagai penggunaan latar. Lebih dari itu, lokalitas karya sastra tentu harus berbicara tentang deskripsi dan ekpresi budaya satu kelompok masyarakat yang memiliki keberagaman bentuk, mulai dari bahasa dan pola hidup masyarakat tertentu.

Pada hari keenam tanggal 29 Juni 2024, Tasik Litera Fest mengambil inisiatif untuk menyentuh ranah identitas sunda melalui rekam jejak karya sastra sunda. Maka dari itu, di hari keempat, Tasik Litera Fest akan diisi oleh Diskusi Publik bertema “Sastra Sunda Terkini” dengan turut mengundang Nunu Nazarudin Azhar yang merupakan salah satu tokoh kesusasteraan di Tasikmalaya sebagai pembicara. Hal ini menjadi menarik, sebab identitas Tasikmalaya tentu salahsatunya dibentuk oleh karya sastra sunda.

Pada hari ketujuh tanggal 30 Juni 2024, Tasik Litera Fest akan ditutup oleh sesi Gelar Wicara bertema “Penerbitan Buku di Tasikmalaya Terkini”. Tema ini diambil untuk merespon betapa besarnya potensi penulis dan pasar buku yang ada di Tasikmalaya. Langgam Pustaka yang juga memiliki bagian badan usaha penerbitan buku tentu harus mengambil sikap dan peran guna terlibat dalam pembentukan ekosistem yang baik terkait dengan produksi, pemasaran, dan distribusi karya yang diterbitkan. Diskusi publik di hari terakhir Tasik Litera Fest ini mengundang Mufidz At thoriq sebagai Direktur Langgam Pustaka untuk menjadi pembicara.

Pada akhirnya, rangkaian kegiatan Tasik Liter Fest ini diharapkan menjadi rangkaian kegiatan yang saling berkesinambungan, inklusif, dan memberi ruang alternatif baru bagi berbagai komunitas yang ada di Tasikmalaya. Tasik Litera Fest juga menjadi bentuk sikap dari Langgam Pustaka yang selalu berdedikasi mengabdikan diri untuk perjalanan panjang literasi dan sastra di Indonesia, khusunya di Tasikmalaya.

Agus Salim Maolana