Aku Air Mata dan Lain-Lain

18/10/2024

 

Dan Aku Tetap Menulis Syair

aku menulis syair
bukan karena mencintai syair
tapi rintihan kebenaranlah membawaku  
lewat syair hamba mengucapkan keyakinan
menggiring titah kebenaran
meluluhlantakkan ketidakadilan
dan aku pun di dalam batu kebijaksanaan
meski kadang terperangkap, menganga tak berkutik

dan syair melabuhkanku
dipapas sinar sunyi senyap
perlahan menerangi keikhlasan
dan dihadang ketulusan
.....menghampar sejauh melempar syair  

begitu adanya!
pada sudut berbeda.....menyatu dan tinggal,
terjaga di penghujung sebuah titik

riuh oleh waktu yang menyatu
atau lekuk sesal yang tertinggal
.....dan aku tetap menulis syair

-2021

 

Membasuh Doa

ada ruang hakikat
dengan kehidupan mendekat
mengunjungi masa dan tempat
sejumput sumbu imajiner terikat

ada waktu setara
selalu saja penuh cara
menemukan adiluhung aksara
seluas hamparan gurun kembara

berseru sekeras mungkin, menghantam !
tak perlu membebani
dengan harapan manikam
biarkan membasuh doa
bersama hasrat terpendam
hinggap mengisi
sekelumit syukur  tak padam

-2023

 

Berbincan Seguyur Sabar

bersabar  harus  bagus
bersyukur  harus  bagus
dengan masalah yang selalu ada
bila tidak bagus, reaktif  tercipta

bersabar  melayangkan angan
terbang pada sebuah kenangan
bersabar hadirkan penghujung hari
meski dalam balutan janji manis

bersabar  melangkah pada setiap kenangan
meski takkan mungkin hadir sama
bersabar dalam keluhan jiwa
meski membara semakin terasa

bersabar kadang sirna terbawa
tersiksa dengan hampa
terkhianati tak bertepi
membawa lamunan luka

sabarnya yang tidak habis – habis, karena sabarnya paling...

-2019

 

Aku Air Mata

aku ialah air mata
ratapan yang diungkapkan oleh hati
dalam kata yang tak terucapkan
meski mengering pun
‘rasa’ kata-kata itu
tenggelam semakin dalam

-2023

 

Di Sepertiga Penantian

akhirnya berat untuk melepaskan
yang sudah sesal dalam abadi
yang harap berujung bahagia
akankah asa semata ?

akhirnya rasuk untuk tegar
akan menghadapinya
meski kadang sekejap hilang
akankah teriakkan mimpi ?

teriak dengan  tentang
teriak dengan  hampa
teriak dengan tunggu
teriak dengan cari

beginikah tersiksanya jika menanti ?

-2019

 

Kata Mereka ... Toreh Sembilu

di sana kata mereka
gemulai manja merangkul
berhias renda belahan rembulan
bukan itu !

di sana kata mereka
pinggiran jalan tersoroti
bersisian temaram janji
bukan itu !

di sana kata mereka
terusan putih satin
dipasang dalam tatakan menu
bukan itu !

di sana kata mereka
tersaji mirip tungku
mengendong pemberian romantis
bukan itu !

di sana kata mereka
pembuka serasi di tengah hasrat
putih berubah bintik hitam
bukan itu !

seolah itu kau
melepas masa kelam
melangkah maju ke sebuah harapan
ditelan pilu oleh waktu yang berlalu

-2019

 

Meretas Larik Kenangan

kita adalah kenangan
bernaung dari masa lalu
keriputnya adalah pikiran.

atas pertemuan atau tidak
sebelum kau berubah jadi kenangan
telah kumaafkan dirimu.

atas kebersamaan atau tidak
sebelum bahagia itu menghilang
telah kusimpan senyummu.

kita tidak pernah tahu
sampai kapan mampu 
menangguhkan hari.

menjaga tatapan waktu
meski sejuta misteri.

sampai akhirnya berhenti
jadi cerita atau saksi
selalu teraduk pagi dan sore
maka simpan larik ini
dan ambillah masamu ! 

-2022


Kusimpul Doa Ini

bila sampai kini
dalam timpai kemurkaan
tenggelam dalam kesesatan
harap dengan sinar  taufik-Mu

dalam hati ini
ingin membesarkan Asma-Mu
dalam langkah kecil ini
meski waktu datang silih berganti

damaikanlah pertengkaran hati ini
pertautkanlah cabaran jiwa ini
sematkanlah cahaya-Mu
jauhkanlah gundah bergulir

mauku jauhkan dari rasa ...
tak terungkap....
tak tampak....
tersembunyi....

-2019


Sultan  Musa,  berasal  dari  Samarinda  Kalimantan Timur. Tulisannya  tersiar  di berbagai  platform  media  daring  &  luring.  Karya  -  karyanya  masuk  dalam  beberapa  Antologi  bersama  penyair  Nasional  &  Internasional. Seperti “La Antologia De Poesia Cultural Argentina – Indonesia“ Antologi Puisi Budaya Argentina – Indonesia (2021), “Wangian Kembang : Antologi Puisi Sempena Konvesyen Penyair Dunia – KONPEN” yang di gagas Persatuan Penyair Malaysia (2018), Antologi Puisi “Negeri Serumpun” Khas Sempena Pertemuan Dunia Melayu GAPENA & MBMKB (2020), Antologi "The Mist" – International Poetry Anthology Global Writers (2023), Antologi Puisi “Cakerawala  Islam” MAIK – Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Kelantan-Malaysia (2022), Antologia Indonesia – Costarica Poetica Luz Del Faro “Detak Samudra dan Buana – Latidos De Mar Y Tierra” Asih Sasami Indonesia Global Writers (2024), Festival Sastra Internasional Gunung Bintan – Jazirah, Temu Karya Serumpun “Tanah Tenggara” Asia Tenggara (2023), HOMAGI – International Literary Magazine, Jambore Sastra Asia Tenggara (2024), Note Journey Magazine, Antologi Puisi Indonesia ‘Gurindudendam‘ Festival Sastra Melayu Riau (2024),  Antologi Puisi Dari Negeri Poci 14 “ Jauhari”  KosaKataKita  (2024) & puisinya terpilih pada event "Challenge Heart and Art for Change" Collegno Fòl Fest Turin – ITALIA  (2024). Tercatat  pula  dibuku  “Apa  &  Siapa  Penyair  Indonesia  –  Yayasan  Hari  Puisi  Indonesia”  Jakarta  2017. Adapun  IG  :  @sultanmusa97