Buku Harian Santi
Ia berjalan. Dini hari di jalanan aspal, gelap.
Di depan patung harimau, dengan tangan di atas lutut ia duduk, sendiri.
Bising motor meramu setiap hembusan napas,
detak jantung, air mengalir,
dan suara ingus menjadi sebuah ramuan peristiwa yang utuh.
Waktu semakin tergesa memantik amarah itu muncul dalam setiap pikirannya.
Dan air mata pun tak terbendung dalam setiap hentakan kakinya.
2018
Buku Harian Santi #2
Ia menyalakan gawainya. Lalu menghubungi semua nomor yang ada di buku telponnya.
Hanya untuk menenangkan hatinya, ia pergi di waktu subuh itu.
Tubuhnya sangat mendambakan lautan. Katanya.
Segelas susu, beberapa keping biskuit dan gawai yang digenggamnya menemani paginya di lautan.
Hempasan ombak telah mendatangkan kedamaian untuknya. Nanyian burung telah mendatangkan senyum untuknya.
Dan hembusan angin telah menghilangkan kesedihnya.
Terima kasih.
2018
Kota, Malam, dan Kenangan
Pengingat memberi kabar bahwa sebentar lagi waktunya tiba.
Dan seorang pria mengabari bahwa ia akan segera menjemputku.
Sial, detak jantungku seakan melantunkan satu buah lagu
Ini pertama kali dalam catatan harianku.
Berpergian di malam hari.
Berdua.
Pria itu datang.
Dan angin telah mengisyarakatkan untuk kita segera pergi.
Satu buah susu kotak, 1 batang coklat, dan buku sidu yang berisi tulisan-tulisan pria itu diberikannya untukku.
Selamat ulang tahun. Ucapnya.
2018
Elegi Musim Dingin
Ah sial, semua menumpuk. Remuk.
Cepatlah datang. Esok ya, jangan lusa.
Ini sudah aneh rasanya.
Katanya hari ini, tapi tak kunjung datang juga.
Ahh.. ayolah..
Esok ya, sampai sore aku di tempat ini.
Atau paling tidak kamu nyalakan saja gawai itu.
Agar aku tahu dan kau pun tahu.
2018
Rizki Ramlan, yang biasa dikenal ikiipinta ini dilahirkan di bumi dengan keadaan telanjang. Dan selamat. Sedang menempuh studinya di Jurusan Teater Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Sudah berteater sejak SMA bersama Teater Agata.