Cara Menanam Empati

13/09/2024

 

 

Pada Kursi Besi Toko Retail

kau menontoni

kehidupan jalanan

begitu baja

orang-orang

berwajah tembok

membeton perasaan

mereka sendiri

lalu membikin jendela

ketimbang pintu

kau menggigit bibir

sambil membayangkan

umur panjang

sebagai azab

meski bangku sekolah

tak pernah mengajar

nyerah & kalah.

(2024)

 

 

Cara Menanam Empati

bayangkan setiap orang

yang kau tertawai

sedang habis-habisan

menghadapi

pertarungan sunyi

melawan

dirinya sendiri.

(2024)

 

 

Anakmu adalah Anakmu

: disebabkan Kahlil

& lelaki yang memeluk

dirinya sendiri berkata,

bicaralah tentang anak-anak

kepada ayah-ibumu.

&, katanya:

anakmu adalah anakmu.

mereka adalah putra-putri 

yang merindukan

orang tuanya sendiri.

mereka terlahir lewat dirimu,

bahkan berasal dari dirimu.

&, meskipun mereka pernah bersamamu,

mereka ingin selamanya tinggal di bawah atap yang sama denganmu.

kau boleh memberi mereka cintamu, tetapi juga pikiranmu.

sebab, mereka punya lelah & butuh arah.

kau boleh merawat tubuh mereka, tetapi juga jiwa mereka.

sebab, jiwa mereka tinggal di indah rumah masa lalu,

yang telah kau hancurkan,

yang takkan bisa kau betulkan,

bahkan dalam mimpimu.

...

kau mungkin bisa mengunjungi mereka di ruang poli jiwa,

tetapi trauma mereka adalah 

tagihan yang takkan pernah bisa kau bayar,

bahkan dengan segepok penyesalan

dalam bentuk maafmu.

...

maaf, aku tidak bisa melanjutkan.

aku terlalu sentimental,

& ini terlampau personal.

tuhan tahu,

hatiku busur yang talinya rawan putus,

bila direntangkan terlalu panjang.

(2024)

 

 

Barangkali Hidup

tidak jauh-jauh dari brojol

muda berbahaya & tolol

tua patuh & habis energi

sampai tubuh terlalu senja

& terpleset di kamar mandi.

(2024)

 

 

Yang Berkembang Seiring Waktu

adalah ketegangan seksual

antara tenggorokan

& bedil di bawah bantal itu

rute-rute terlarang

mitos dua puluh tujuh

sayup-sayup pulang

menderaskan peluh

di atas keras ranjang.

(2024)

 

 

Aku Tak Ingin Merepotkan Karma

1.

aku tak ingin merepotkan

karma. tidak. aku tidak

berselera untuk menjadi

Biksu botak & bijak.

& menunggu

tabur-tuai bekerja

 

2.

konon, karma adalah restoran

yang tak menyediakan

menu. tidak. tidak ada

pelayan datang ke mejamu

lalu menyarankan: “tuan,

apakah kau ingin memesan

sepotong nirvana dengan

tingkat kematangan

well done?”. tidak. kau

dihidangkan apa yang pantas

bagimu. bahkan jika itu

adalah bogem mentah

yang mendarat tepat

di wajahmu. fisikawan

mungkin tiba & menamainya

Hukum Newton Ketiga.

 

3.

aku tak ingin merepotkan

karma. bahkan, aku akan

menyuruhnya libur

beberapa hari & meminta

daftar nama-nama. seperti

debt collector, aku bakal

meneror. bahkan memangkas

jarak antara benih &

buah. agar setiap hutang

dibayar kontan hari ini. tidak

besok. tidak lusa nanti. sisanya

biarlah dunia buta. sebab

Themis pun demikian. 

(2024)

 

 

Moch Aldy MA adalah seorang Pengarang, Pendiri Gudang Perspektif, Editor-Ilustrator Omong-Omong Media, dan Editor Buku-Translator OM Institute. Bisa disapa melalui: email-genrifinaldy@gmail.com; instagram-@genrifinaldy; twitter-@mochaldyma.