Doa Seorang Pendosa

09/11/2024

 

Ratu Renjana II

Pembawa cinta yang merebak
Di kala binar menjadi riang
Di kala sendu menjadi sayu
Dan kilatan murka matamu
Dijejali lebar mulutmu

Namun sediakala kasih 
Di setiap ujung jejak langkahmu


Gadis Tuli

Di kakinya ia berdiri
Wajahnya lusuh ditutupi jari

Kelopak matanya 
Dipenuhi sesak
Tertimbun sembab

Bibirnya bergetar
Menggigit jerit
Menangisi masa 
Sepanjang untaian kata

Semua irama tampak sama
Dalam tangis tawa jua
Tersisa letupan-letupan rinai 
Di palung kemuraman


Doa Seorang Pendosa

Langit menguap 
Pada rinciknya sunyi
Di malam panjang

Kisah-kisah pun 
Menyorong dipentaskan 
Anak turunan adam

Pertalian jaya binasa
Di teluk atma
Menjadi bait-bait 
Pujian kepada tuhan

Permohonan mutlak 
Kebinasaan sirna
Berlandaskan surga
Tanpa ruang-ruang neraka

 

Aku Adalah Sekumpulan Buah

Aku adalah sekumpulan buah
Yang berbaur aneka rasa
Dibalut bumbu penyempurna

 

Setiap Bulan Ketujuh 

Setiap bulan ketujuh 
Aku menjelma rekah
Tumbuh jadi bunga-bunga
Memastikan senyum 
Sukacita

Setiap bulan ketujuh 
Aku menjelma hujan 
Mengalir jadi genangan asih
Memastikan hangat
Terdekap dalam damba

Setiap bulan ketujuh
Aku menjelma bulan
Menjadi terang di bayang tubuhmu
Memastikan jejak jalan
Yang membawamu

Sampai tibalah
Di bulan tujuh ini
Aku malah menjelma Api
Membakar mekaran bunga
Menguapkan genangan
Menjadi terang tanpa malam


Jam Tangan
Kalau kau jadi waktu
Kan kupenjarakan
Dirimu di dalam jam tanganku

 

Ine Rahmatunisa, lahir di Tasikmalaya, 22 September. Saat ini mengenyam pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia prodi PGSD. Senang menulis puisi dan membaca novel sejarah fiksi. IG @its.naya_22