Ia Terjebak dalam Labirin Kenangannya Sendiri
Di bawah rembulan yang bersinar,
Lelaki itu sibuk menghitung detik yang berdetak.
Menatap langit-langit yang hampa.
Mengeja rindu-rindu yang berceceran.
Merapalkan nama-nama yang hilang.
Dan mengingat-ingat suara yang tak lagi datang.
Ia terjebak dalam labirin kenangannya sendiri.
Terpenjara pada Jeruji Kesendirian
Hilang keangkuhannya.
Keras kepalanya, kekar pundaknya
Tajam matanya, tegap jalannya
Tersapu oleh air yang menetes membasahi wajahnya
Melepas kepergian senja yang terhempas terbang di antara langit-langit jingga.
Menuntunnya pada ruang-ruang kekosongan
Memenjarakannya pada jeruji kesendirian.
Kamu Tumbuh dan Mekar di Tanah yang Baru
Semakin tinggi kumendaki,
Hingga langit tinggal sejengkal
Bayanganmu masih ikut mengiringi.
Semakin dalam kumenyelam,
Hingga dasar gelap dan dingin
Sosokmu terus menghantui.
Ingin kuumpat kau dengan makian.
Kau pergi seenaknya dengan meninggalkan akar yang tak kau cabut terlebih dahulu.
Masih tertancap dan membiarkannya tetap tinggal.
Namun kamu, tumbuh dan mekar di tanah yang baru.
Reynaldi, atau sering dipanggil Rey/Aldi. Dia juga aktif di berbagai media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter dengan nama @reynaldi_alfarisi dengan kontak whatsapp: 0888-0630-0821