Maaf Maafan
Pagi berisi:
wajah-wajah sumringah
hati yang taman, penuh kupu-kupu beterbangan
dan matamu
meski tak seterang matahari
tetap selalu bisa menghangatkanku
di sini.
Ruang ini:
adalah kebun kebahagiaan
harum dan penuh senyum bermekaran
dan sapamu
adalah cicit yang merdu
meski tak benar aku mendengar, namun dari senyummu,
dapat kuterjemahkan keriuhan di sana.
Maka biarkan maaf ini
masuk, lewat pintu hati kita semua,
Apabila maaf adalah kupu-kupu
mungkin
ia hanya ingin terbang, menuju hati yang penuh kembang.
2023
Beberapa Hal yang Kucatat,
Saat Lebaran Semakin Dekat
i
langit benderang
petasan berkejaran
dalam kenangan
ii
usai sholat ied
hati kembali bersih
tak dengan kaki...
iii
di meja tamu
piring-piring kaca
menghidangkan senyum
iv
kamboja ranggas
kau khusyuk bersedekap
dalam kuburmu.
2023
Iqra
Alif, ba, ta, tsa
Mengarahkan jariku
'tuk terus maju.
2021
Memecat Tuhan
tentu tidak bisa
Doi bukan pegawailu
walau lu banyak minta
dan Doi banyak kasih
bukan berarti lu bos-Nya di sini.
lu suka sok-sokan,
nyalahin Doi padahal
atas apa yang lu perbuat
emang lelaguan bos banget sih, gitu,
tapi, bukan berarti lu bos-Nya d sini.
kadang endingnya tuh beda tipis
ketika udah mulai rada sepi
tapi tetep kerasa hepi:
antara lu yang sok-sokan mecat
atau lu yang udah gak dianggep sama Doi
2022
Usai Menangkap "Tikus" Gus Mus
Tubuhmu rumah
saban malam
ada yang berlarian di kepalamu
ketika lampu padam
mereka bercericit
dan tubuhmu
jadi rumah yang gaduh
seperti tak ada malam
yang mampu melelapkanmu
Tubuhmu rumah mewah,
berkasur empuk, tempat segala lelah kau rebahkan
berdapur hangat, tempat segala lapar kau hidangkan
Tetapi,
dengan berbagai cericit
dan bunyi gigi yang menggerogoti hati,
tempat segala kenangan tersimpan rapi
kau begitu ingin meraih racun
untuk kau tumpahkan
ke bagian tergelap tubuhmu.
Atau mungkin,
kau hanya butuh hari libur
untuk memberi lampu
dan membersihkan
sudut-sudut gelap itu.
2022
Ihya Nur Fawa'id. Menetap di Karawang. Bisa dijumpai di @ihyafawaid_