Sialan
Apa umpatan yang bisa aku hadirkan untuk keadaan?
Kesal dalam bayang mengepal dada atas kepergian,
Aku tak menemukan siapa yang patut disalahkan
Malamkah?
Bulankah?
Atau bahkan kita berdua.
Bisa saja aku tenggelam di dalam wajahmu
Yang tak berdasar serta berserakan ingatan.
Sialan, kali ini bagaimana aku dapat mencintaimu kembali sedangkan sudah tidak ada aku di dalamnya.
April 2022
Malam Ini Aku Menulis Ini
Di hari yang tidak ingin aku ketahui bulannya
Aku selalu mengingat desember,
pada bulan itu adalah bahagia
Bisa aku tafsirkan pesta yang riang di akhir tahun yang bisa kita cipta sederhana.
Kali ini aku tak menemukan kenangan di dalam tubuhmu
Mungkin sudah kau bakar dengan api yang kau rasa malam ini
Namun satu yang abadi dalam desember, hari-hari adalah perihal mencintai bagaimana rasanya dinaungi bagaimana rasanya dihidupkan kembali.
April 2022
Tenggelam Di Dalam Lunar
Hari ini kalut mencuri kesal yang kau tumbuhi dalam dada mengakar menutupi dirimu
Apa kabar hari ini?
Sesekali memori itu mengetuk halus selayak memberi kabar untuk kembali
walau yang telah mati dalam diri kita terasa suaranya merebahkan cemas.
Aku tenggelam kembali dalam wajahmu yang ranum bak suar memberi isyarat
“ aku ingin kau kembali “ walau api dalam tubuhmu kian membakar memori;
Lantas tiada lagi apa yang sempat membuatmu merasa direbahkan dalam diriku,
Sisanya hanya abu yang memberi tanda “ dasar sialan kau! “
April 2022
Maret Menanak Duka
Sudah tanggal apa yang kita buat
Rapuhnya mengakar, dan membuat kita perlahan seperti tidak pernah ada.
Tempat yang sesak dengan bahagia
Kian terlupa oleh api yang membara,
Memori itu terbawa oleh angin yang jahil .
Dan sesekali mengetuk dada yang pulas dalam sakitnya.
Maret ini menanak duka
Serta tanda tanya besar yang menanti di penghujung puisi ini
Adalah aku yang meramunya.
Perkenankan aku membawa apa yang pernah menjadi nyawa
Dalam bahagia;
Kecilnya adalah pernah ada dirimu di dalamnya.
Serta tanda tanya itu adalah
“ bisa kita meramu kembali apa yang sempat membuat bahagia itu mati? “
Maret 2022
Nyala
Duka menggerayami jiwa
Rapuh bertaruh luka
Duhai, puan jika nyawanya adalah engkau kemana lagi kelana ini harus ditempuh?
Karena terhenti dalam bayangmu yang mengakar.
Apa ini Namanya berteduh dalam luka?
Dan memilih tenggelam di dalamnya
Bersama bangkai dari bahagia-bahagia lain
Yang mungkin tak ingin kau sentuh kembali perayaan tawanya.
Akan selalu ada unggunan api kecil yang sempat aku bawakan untukmu
Di dalamnya yang akan menghangatkanmu
dari dingin yang menikam serta rasanya dilupakan.
Maret 2022
Nama : Raden M Zaidan
Instagram : @sir.aden
087882543306