Santri Kota Tasikmalaya Menulis
Tim Penulis Santri Kota Tasikmalaya
425 hal
Buku ini berjudul Santri Kota Tasikmalaya Menulis. Berisi 75 tulisan santri Kota Tasikmalaya yang tersebar di beberapa pesantren di Kota Tasikmalaya. Ada 6 bagian di dalamnya. Terkumpul pada 4 tema besar seputar kepesantrenan, keulamaan, kesantrian, dan juga tema Islam di Indonesia.
Di buku ini, para santri ditantang untuk menuliskan apa yang dibaca, apa yang dipikirkan, dan apa yang dialami. Menuliskan apa yang dibaca berarti di dalamnya ada rujukan yang bersumber dari kitab kuning dan buku. Menuliskan apa yang dipikirkan berarti menulis gagasan dan temuan yang bersumber dari pengamatan, bahkan juga asumsi dengan argumennya. Menuliskan apa yang dialami berarti menuliskan pengalaman pribadi yang memiliki nilai yang bisa diinspirasikan kepada pihak pembaca.
Buku ini buku pertama yang dikompilasi dari potensi-potensi terbaik santri Kota Tasikmalaya. Didedikasikan dalam momentum Hari Santri Nasional tahun 2022. Sebagai Langkah awal tentu banyak hal yang perlu diperbaiki dan disempurnakan ke depannya. Sebagai karya pertama, pasti menghadirkan penasaran dan tantangan untuk mencipta karya kedua, ketiga, dan seterusnya, sebagai yang pertama, ada nilai kepeloporan di dalamnya. Pepatah Arab mengatakan “Al-fadhlu lilmubtadi, wa in ahsana al-muqtadi”, atau “Al-fadhlu lissabiq, wa in ahsana al-lahiq”, atau Ibnu Malik dalam Alfiyah-nya menyatakan “Wa huwa bisabqin haizun tafdhila”. Meski tang mengikuti lebih baik, tetap saja yang utama adalah yang pertama. Semoga buku memberi multi manfaat. Amin.