Judul: Kakula untuk anak negeri
Penerbit: Langgam Pustaka
Pengarang: Maman Afriansya, Moh. Taufan
Buku : 65 hal, 14,8 x 21 cm
Tahun: 2023
ISBN: 978-623-8010-55-4
Link: https://www.langgampustaka.com/produk/buku/pendidikan/kakula-untuk-anak-negeri-id278.html
Website: langgampustaka.com
Email: langgampustaka@gmail.com
Sulawesi Tengah menjadi wilayah terluas di antara semua provinsi di Pulau Sulawesi. Penduduk aslinya terdiri atas 15 kelompok etnis atau suku dan yang terbanyak adalah Suku Kaili. Suku ini mendiami sebagian besar wilayah Sulawesi Tengah, mereka tinggal di Donggala, Sigi, Palu, Parigi-Moutong, Tojo-Una Una, Poso,Teluk Tomini, hingga pesisir pantai Poso.
Hebatnya, Suku Kaili merupakan etnis yang memiliki rumpun sendiri. Ada lebih dari 30 rumpun suku, di antaranya rumpun Kaili Rai, rumpun Kaili Ledo, rumpun Kaili Ija, rumpun Kaili Moma, rumpun Kaili Da`a, rumpun Kaili Unde, rumpun Kaili Inde, rumpun Kaili Tara, rumpun Kaili Bare`e, rumpun Kaili Doi, dan rumpun Kaili Torai. Setiap rumpun punya bahasa berbeda untuk percakapan sehari-harinya. Sedangkan di Parigi Moutong rumpun terbanyak menggunakan bahasa kaili dengan Rai, Tara, Lauje, Tajio, dan Tialo.
Suku Kaili merupakan suku bangsa Indonesia yang secara turun-temurun tersebar mendiami sebagian besar wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya wilayah Kabupaten Parigi Moutong, tersebar dari ujung selatan perbatasan Poso dan sebelah utara berbatasan dengan Gorontalo, menghuni hampir seluruh wilayah pantai timur Parigi Moutong, yang meliputi Kec. Sausu, Balinggi, Torue, Parigi (Barat, Utara, Selatan dan Tengah), Siniu, Ampibabo, Toribulu, Kasimbar, Tinombo Selatan, Sidoan, Tinombo, Palasa, Tomini, Mepanga, Ongka Malino, Bolano Lambunu, Bolano, Taopa, dan Moutong sehingga kaya akan kearifan lokal.
Melalui tulisan ini semoga dapat Memberikan manfaat pengetahuan tentang musik tradisional kakula sehingga dapat dijadikan bahan rujukan dalam penulisan selanjutnya, guna menunjang pembelajaran budaya daerah sebagai sumbangan informasi yang bernilai “Harta Halus” yang harus dijaga dan dikembangkan agar terhindar dari tergerusnya kearifan lokal akibat budaya luar. Tak lupa pula saran dan kritik yang mambangun dari berbagai pihak guna upaya-upaya perbaikan penulisan karya sederhana ini dimasa yang akan datang.